Tips Berbisnis dengan modal Kecil Low Budget

Berbisnis dengan modal kecil

Image Business Tugiman Blog from pexels




Mungkin anda penasaran, kali ini saya akan jawab rasa penasaran anda.
Tentang "Bagaimana 900rb rupiah, uang yang sangat kecil menjadi 1,4Milyar rupiah menjadi omset yang sangat besar dari Pengalaman Mas Arli.. Apakah tidak ada modal tambahan mas arli? Jawaban saya tidak ada! Murni dari 900rb itu saya putar terus menjadi 1,4Milyar rupiah.

Orang biasa, orang awam, atau orang yang biasa menjalankan bisnisnya secara konfensional pasti bertanya ini bisnisnya apa?. Nah tentunya tidak bisa semua bisnis diperlakukan sama, misalnya anda mau bisnis Komoditi anda mau bisnis jualan Beras, kemudian tentunya tidak bisa tiap bisnis diperlakukan sama. Misal anda bisnis Komoditi, bisnis Beras, terus kemudian menggunakan modal kecil menghasilkan untung yang besar, tentunya berat sekali. Kenapa? Beras itu komoditi ya Tidak bisa. Terus kemudian misalnya anda mau bisnis kuliner, anda buka dulu rumah makan, loh rumah makan dengan modal 900rb jelas nggak mungkin, jelas ngga bisa, mejanya berapa? Sewa tempatnya berapa? Nggak masuk akal.

Saya akan ceritakan dalam artikel ini berdasarkan pengalaman Mas Arli. Ini sekali lagi bukan teori, kalau ada yang komentar bahwa ini adalah teori, Mas Arli sudah praktekan, dan Sudah dibuktikan 900rb bisa jadi 1,4Milyar pada tahun 2014 lalu, sampai hari ini Mas Arli masih menggunakan cara tersebut. Apakah hasilnya sama Mas Arli? Ya tentu saja tidak sama, tetapi tetap hasilnya juga besar dalam waktu yang singkat.

Apasih sih sebetulnya rahasianya? Rahasianya adalah Margin Besar. Apa itu margin besar? Contoh, Orang biasa berbisnis biasanya, misal anda beli barang 50rb terus anda jual 65rb, itu namanya Margin Kecil, karena anda butuh modal 50rb untuk mendapatkan profit 15rb, itu adalah margin kecil. Anda beli barang 50rb terus anda jual 100rb itu juga masih termasuk Margin Kecil, Loh itu kan udah 2x lipat? Kenapa masih dibilang margin kecil? Yes, sangat-sangat kecil, karena bagi saya kalau kita mau serius bisnis, anda yang nggak punya modal atau modalnya mepet, bisnisnya jangan yang Margin Kecil. Yaitu pakai Marginnya yang Margin Besar. 

Bagaimana bisa bisnis margin besar?


Saya akan ceritakan kepada anda tentang 3 jenis bisnis menurut Mas Arli dan salah satu dari ketiga bisnis ini bisa Margin Besar. Contohnya bisnis bisnis yang saya terapkan di produk saya. 

1. Bisnis Komoditi (tidak bisa Margin Besar)

Misalnya anda bisnis beras, bisnis gula, anda bisnis kebutuhan pokok. Ciri-cirinya apa? Ciri-cirinya adalah kebutuhan pokok, kebutuhan umum, kebutuhan banyak orang, itu tidak mungkin bisa Margin Besar. Anda jualan bensin, punya pom bensin misalnya ngga mungkin bensinnya anda beli dari pertamina harganya misalnya pertalite rp. 7500/liter anda jualnya 50rb ya kalo di daerah yang terpencil butuh transportasi yang jauh masih mungkin, tapi kalo di pulau jawa misalnya ya nggak mungkin. Paling untungnya berapa rupiah. Itu bisnis Komoditi. Jualan Pulsa belinya 10rb jualnya 12rb marginnya tipis sekali. Untuk menjalankan bisnis seperti ini perlu modal yang besar.

Jadi keliru besar kalau anda itu mau marginnya besar anda mau hasil besar tapi anda ngincernya berbisnis di bisnis komoditi atau bisnis yang marginnya kecil terus. Maka anda akan kalah sama pemodal besar. Jadi saran dari Mas Arli kalau anda modalnya kecil, jangan bermain bisnis Komoditi yaitu bisnis kebutuhan pokok, bisnis kebutuhan umum yang mana semua orang itu perlu. Karena ini keliru sekali. Karena bisnis Komoditi pesaingnya sangat besar. Kalau pesaingnya besar anda nggak kuat dalam modal, anda akan kalah bersaing. 

2. Bisnis Trend

Bisnis trend ini adalah bisnis yang saya lihat dari konsumennya, kalau konsumennya itu membeli bukan karena butuh tetapi karena dia suka itu adalah bisnis trend. Misalnya, anda buka catering yang menyediakan makan siang ini komoditi bapak ibu. Karena catering untuk makan siang, tapi kalau anda buka Bakso Beranak, ini bukan komoditi, ini sudah menjadi bisnis trend, nggak makan bakso ya nggak apa-apa, tapi konsumen suka karena viral karena trend karena kekinian ini adalah bisnis trend. Ciri-cirinya adalah orang yang membeli karena dia suka. Nah cara menjual bisnis trend ini  tidak berbeda dengan bisnis komoditi. Ini harus dibesarkan trendingnya, harus di viralkan. Tentunya ini bukan bisnis yang Mas Arli Anjurkan untuk anda pemodal kecil. Kenapa? Karena untuk menyediakan sarana dan prasarananya untuk perlengkapannya itu memerlukan modal yang besar. Tidak mungkin jika anda menggunakan modal 900rb untuk membuka rumah makan/kuliner. Bisnis Trend ini tidak bisa Margin Besar. Jadi bisnis komoditi tadi adalah bisnis yang dibutuhkan banyak orang, dan Bisnis Trend ini orang membeli bukan karena mereka butuh tapi karena mereka suka. Tentunya anda penasaran dengan bisnis yang ke 3, bisnis yang ketiga ini adalah bisnis yang mahir mas Arli geluti/jalani sampai sekarang

3. Bisnis yang orang membutuhkan solusinya.

Jadi bisnis yang seperti ini dimulai dari problem, mangkanya gak heran di bisnis Kucing itu saya (Mas Arli) mengajarkan para peserta untuk mencari problem dulu sebelum dia mikir produk apa, sebelum mikir bisnis apa, cari problemnya dulu. Mengkoleksi problem. Ini pelatihan yang sangat aneh. Jarang sekali ada pelatihan kok malah suru nyari masalah/problem.

Tapi Faktanya banyak yang berhasil dari situ. Bagaimana kita mengelola sebuah problem, problemnya apa? Kalau nggak ada problem saya nggak bisa jualan. Saya hanya bisa menjual kalau problem itu bagus untuk dikelola. Nah solusinya adalah pada produk kita. Saya beri contoh 2 produk saya ini. Pertama bisnis yang paling baru ini produk sabun wajah, kalau produk sabun, sabun mandi, anda jual di minimarket, itu namanya bisnis komoditi. Pesaingnya banyak sekali dan perusahaan besar, tidak ada produsen sabun mandi yang perusahaan kecil. Kecuali dia order ke hotel-hotel itu mungkin perusahaannya kecil ngga sebesar perusahaan yg dijual di mini market. 

Bagaimana caranya menjadi bisnis yang menampung kebutuhan spesifik? Bisnis yang ke 3 ini, yaitu dengan cara membuatnya sebagai sabun misalnya Sabun Jerawat atau sabun untuk memutihkan kulit atau sabun untuk menghilangkan flek. Nah ini spesifik jenis dan kebutuhan sabunnya. Kalau kebutuhannya spesifik, maka kita jauh lebih mudah untuk menjualnya. Karena yang membeli itu tidak mikir harga. Orang yang membutuhkan solusi itu cenderung tidak mikir harga. Sabun kebutuhan spesifik, sabun wajah mau dijual harga berapapun, saya pernah jualan sabun wajah yang perbatangnya 200rb dan laris dipasaran. Karena kebutuhan spesifik. Ini contohnya. Jadi orang membeli bukan untuk mandi, tapi karena kulitnya terlalu berjerawat atau banyak flek hitam, jadi memerlukan sabun ini dan cara pakainya juga bukan seperti sabun mandi dan harganya juga berbeda. Jadi seperti ini kita bisa menaikan harga atau kita bisa mengambil margin produk itu yang cukup tinggi sehingga kita bisa putar kembali. itu kuncinya.

Kenapa saya(Mas Arli) berbisnis kebutuhan spesifik? Karena ketika kita berhasil menjual satu, itu yang kita dapatkan besar. Jadi minimal untuk kebutuhan spesifik saya tentukan minimal 3x lipat dari harga produksinya dari HPP.

Contoh kedua dari produk mas Arli adalah Penghemat BBM yang sudah Mas Arli pasarkan sejak tahun 2012 lalu. Produk ini namanya Cleanoss, sudah saya pasarkan sampai ke Malaysia tepatnya di Johor Malaysia. Ini penghemat bbm yang cukup ampuh membersihkan mesin, dan kemudian untuk menghematkan bbm.

Saya tidak mau promosi ini. Tapi saya mau coba bongkar mengapa berhasil memproduksi dan memasarkan penghemat BBM, itu dari modal saya hanya 900rb menjadi 1,4Milyar hanya dalam hitungan 4 Bulan saja.Ini prodaknya. Dan produk ini akhirnya saya produksi sendiri dan bahan-bahannya saya sediakan sekarang. Kalau dulu bahannya saya masih beli sama orang dan kemudian saya rangkum saya ramu kemudian saya kemas menjadi cleanNoss (Ujar Mas Arli)

Harga pokok produksi untuk Cleanoss nya adalah Rp. 5600 kemudian saya jual dipasaran untuk  Jawa Rp. 36rb dan untuk luar jawa Rp. 50rb/botol. Anda bayangkan kita produksi cuman 5600 jualnya bisa 10x lipat 36rb, diluar jawa bisa sampai Rp. 50rb.

Nah, maka tidak heran bukan Rp. 900rb kemudian menjai Rp. 1,4Milyar dalam hitungan bulan saja. Kenapa? Karena begitu prodak ini laku saya langsung produksi lebih banyak dan saya punya biaya marketing yang cukup untuk memasarkan lebih luas lagi. Anda bayangkan kalau saya memproduksi dengan biaya Rp. 900rb, kalau yang saya dapatkan 10x lipat itu berarti menajdi Rp. 9juta, dan kalau saya berhasil menjual semuanya lagi dengan 10X lipat jadi Rp. 90juta, 90juta jadikan 10x lipat jadi Rp. 900juta, dan wajar dalam waktu 4bulan saya bisa memutar modal ini berkali-kali sampai diangka Rp. 1.4Milyar. Ini kesaksian saya di tahun 2012 sampai tahun 2013 kemudian berkembang di tahun 2014, 2015, sampai sekarang ini 2018 sudah berkembang luar biasa sekali. Sehingga saya bisa punya bisnis banyak, seperti ini, bisnis kosmetik, bisnis properti, dan semua dilakukan tanpa modal bank tanpa investor. 

Dan bagaimana detailnya? Bagaimana mendalami bisnis kebutuhan spesifikasi seperti ini, bagaimana mencari idenya, bagaimana memproduksinya, bagaimana saya mendapat contoh-contoh barang membeli barang itu dari siapa, mengemasnya seperti apa? Sampai nanti menjualnya seperti apa? Silahkan kunjungi channel youtube Mas Arli Kurnia untuk lebih jelasnya..

Itulah rangkuman yang saya buat dari video pada channel Youtube Arli Kurnia. Maaf bila ada tulisan yang membingungkan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca. Jangan lupa share dan subcirbe blog saya untuk mendapatkan notif pembaruan dari Tugiman Blog. Terima kasih.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url