Cappucino Band

Cappucino

Cappucino

Cappucino dengan sejumlah hits singlenya, bukan nama baru di blantika Indonesia. Hanya saja, selain tumbuh dari satu panggung ke panggung lain, sejak berdiri tahun 2006, band yang digawangi oleh : I’am pada (vokal/ gitar), Didi pada (gitar), Dawang pada (bass) dan, Omar pada (drum)
Lebih dikenal sebagai band yang lekat dengan lagu-lagu beraliran pop jazz. Meski demikian, dalam sejumlah penampilan mereka, Cappucino kerap tampil sebagai band pembuka untuk beberapa band yang sudah lebih dulu tenar.

Berharap dapat melakukan lompatan dalam perjalanan karier mereka di industri musik Tanah Air, I’am dan rekan-rekannya itu mulai mencoba melakukan kompromi dengan pasar. Di antaranya dengan merubah sedikit konsep bermusik mereka agar lebih dapat dinikmati oleh pasar yang lebih luas. Pasca memutuskan bergabung dengan Big Indie Nagaswara di tahun 2009, Cappucino pun mempersiapkan album perdana mereka. Dan sebagai salam perkenalan, mereka pun melempar single “Pacar Rahasia”.

Single ini, setidaknya dapat memberi gambaran bagaimana Cappucino memberi rasa pada musik yang mereka mainkan. Lewat “Pacar Rahasia”, Cappucino menghadirkan sisi mereka yang ringan, catchy, namun tetap classy. Nantinya, I’am dan rekan-rekannya tidak ingin hanya menyajikan satu warna musik saja dalam album mereka, tapi juga berjuta rasa ibarat rasa cappucino. Janji mereka, mendengarkan musik Cappucino, tidak akan pernah bosan.

“Ini juga sebagai bukti kompromi kita dengan industri musik Tanah Air. Jadi, tidak hanya terkotak pada satu warna musik saja,” kata I’am.

Sebelum melepas single “Pacar Rahasia” di bawah bendera Nagaswara, beberapa single band ini sudah menjadi primadona soundtrack sejumlah Film Televis (FTV). Lagu-lagu mereka dengan lirik cinta yang nakal, nyatanya mampu menjiwai karya-karya sineas muda di dunia televisi. Alasan ini pula yang makin mendorong Cappucino untuk tampil komersial.

“Kita berterimakasih kepada Pak Rahayu dari Nagaswara yang sudah mau mengakomodasi musik kita. Mudah-mudahan musik kita bisa diterima,” lanjut I’am dengan nada bersemangat.


Next Post Previous Post